Pages

Labels

Label

Label

Label

Label

Label

Label

Label

Label

Supported by BlogRKI

Cari Blog Ini

Selasa, 16 November 2010

WANITA PENDAMBA SYURGA


oleh RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF pada 17 November 2010 jam 12:43
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Sebuah tulisan sebagai gambaran bagaimana wanita cantik seharusnya menggambarkan dirinya…
begitu sempurna… semoga tulisan ini dapat menjadi gambaran bagi diri kita kelak….
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Wanita pendamba syurga..
Pesona akhlakmu bagai mutiara yang berkilauan.
Halus tuturmu menggambarkan pribadi yang santun .
Kecantikan hatimu laksana kapas tanpa noda.
Kesejukan aura jiwamu seperti bidadari syurga.
Kau hiasi dirimu dengan bingkaian akhlak islami.
Semakin berwibawa karena auratmu terhijabi.
Saat wanita lain bergelimang kesenangan semu .
Menari-nari di atas lantai dansa Menenggak arak dalam gelas-gelas kristal.
Engkau justru mengurung diri Mentafakuri kehidupan akhirat yang masih ghaib .
Mengembara dalam pencarian jati diri.


Di saat wanita lain asyik memilih busana trendi.
Sibuk memoles tubuh dan wajah.
Berlomba memamerkan aurat mereka.
Engkau justru tampil bersahaja.
Dalam balutan gamis dan kerudung panjang.
Engkau sembunyikan auratmu.
Agar tak terjamah pesona kecantikan itu.
Dari mata-mata lelaki jalang.


Di saat wanita-wanita lain tertawa lepas.
Menikmati euphoria tanpa batas.
Menebar cinta basi pada lelaki .
Engkau justru menangis dalam sujud .
Mendaki taubat dalam bukit tahajud.
Mengemis ampunan pada Penggenggam nyawa..
Menutup lisan dari bicara sia-sia.


Di saat wanita-wanita lain mengidolakan Miyabi, Britney Spears, Celine Dion, Maddona.
Engkau mengidolakan Khadijah, Maryam, Asiyah, Fatimah.
Di saat wanita lain bangga aibnya terbuka.
Puas jika namanya di puja-puja.
Engkau justru mengasingkan diri dari gemerlap dunia.
Merahasiakan kebaikan yang kau lakukan pada sesama.
Karena takut jatuh pada perbuatan riya’.


Di saat wanita-wanita lain menghabiskan waktu di plaza.
Menghamburkan materi dengan sia-sia.
Engkau justru menghabiskan waktumu di mushola .
Menguatkan zikir dan memuja asma-Nya.
Merenda istigfar di atas sajadah cinta.
Di saat wanita-wanita lain hanyut dalam pesona zaman.
Bercengkerama liar dengan segala kemewahan.
Sibuk memuja artis-artis idaman.
Engkau justru sibuk mengkaji ilmu.
Mendakwahkan agama Islam tanpa ragu.
Berjibaku dengan segala kesulitan.
Meneriakkan kalimat jihad militan.


Di saat wanita-wanita lain sibuk menenteng majalah erotis.
Menggumbar gosip sesama secara sadis.
Engkau justru teguh pada Al-Qur’an dan hadis.
Yang kau jadikan pegangan hidup.
Agar iman di dadamu tidak redup.
Wanita pendamba syurga… Agungnya akhlakmu berselimut mutiara.
Pada rahimmu kelak generasi-generasi agama.
Akan Allah amanahkan.
Engkau calon madrasah pertama .
Saat mujahid-mujahid terlahir di dunia


Semoga kelak pribadi-pribadi seperti ini melekat pada diri kita..aamiin,
‘jazakillah ukhty yang telah menginspirasi melalui tulisan ini…’


Kamis, 11 November 2010

♥●•٠·˙˙·٠•●♥SEPENGGAL CERITAKU ♥●•٠·˙˙·٠•●♥

.♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥. * . * . * . * ...
Goresan kata malam itu begitu membuatku haru.
Begitu membuatku mengerti dan memahami apa yang aku rasakan slama ini.
Kedamaian dan senyuman yang merekah tulus dari parasku...
Yang kini memang sulit untuk ku rasakan lagi.
  
Keindahan kata yg sllu menghiasi hari, tak lagi terdengar.
Bahkan seakan membisu dari separuh dunia.


.♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥. * . * . * . * ..

Tak satupun memahami ku..
Seorang gadis biasa tanpa pesona.
Berlumur dosa bak jiwa tersandera.
Tak mengerti lagi kemana lg langkah ini kan berpijak.
Bahkan bertanyapun msh ragu utk ku lakukan..


Tak ada yg ku percaya...
 Hingga kini berkumpul jadi satu, membungkus asaku...
 Aku ingin merebahkan kepalaku dibahu..
 Tapi pada bahu siapa?


Tak ada yg ku percaya....
Tak ada yg kan mmberikan bahunya secara tulus untukku..

.♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥. * . * . * . * ..

Hmm... ntah apa yg ada di otakku,,
Tapi sepenggal ceritaku sungguh ku lalui,
 Mengikis hari dengan ego tiada hati,
Seakan meniti hari didalam bui...


.♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥. * . * . * . * ..

Tapi bukan seperti ini....
 Tak sepantasnya aku sllu berada dalam bui,
 Tak selamanya aku sllu berada dalam mimpi,

 
Aku terisak ...sesak..
 Menjalani kehidupan yg menurutku begitu keras aku rasakan

 
Tapi sungguh syukurku untuk-Mu..
 Karna smua ini adalah kehendak-Mu...

 
Ku hanya bisa terdiam ...
saat ku mengingati-Mu,
 Dan ku mohon Ya Allah jadikan ini sebagai penghapus dosa-dosaku lalu,


.♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥. * . * . * . * ..

‎ 
.♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥. * . * . * . * ..

Selasa, 09 November 2010

Jodohku..... aku rindu kamu....

Assalammu'alaikum........

Apa kabar jodohku? Baik-baik saja kan??  Berat rasanya kantung mataku tertutup. Bagaimana dengan kamu? Apa kamu slalu terbangun disepertiga malam terakhir? Dan apakah mulutmu trs menerus berdzikir dimalam itu?

Jujur aku rindu kamu....jodohku...,,
Tapi saat ini blm saatnya untuk kita bertemu, bukannya aku tak mau..,atau aku tak rindu. Tapi memang karna perjalanan kita masih panjang. Dan masih banyak kewajiban yg harus kita penuhi sayang..,,Terkadang aku berfikir...apa nanti saat subuh tiba kau akan membangunkanku??Mengajakku bertafakur dan bersujud kepada-Nya??

Berat hati ini menantimu, gelisah pula hati ini memikirkanmu. Apa kau slalu hiasi langkahmu dengan kebaikan-kebaikan? Dan apakah nanti saat Dzuhur tiba..
kau akan meninggalkan kesibukanmu sementara, untuk menghadap-Nya?


Jodohku...sehatkah kamu?
Kalau saja aku berada disampingmu saat ini, mungkin aku akan merawatmu dengan penuh kasih sayang.,

Jodohku sabar dan tenanglah...
aku disini masih bersabar menantimu,Hatimu tak sedang terluka kan? tersenyumlah... karna aku yakin kebahagiaan akan slalu menyertai kita,Jikalau detik ini hatimu sedang terluka, ambil air wudlulah... dan mendekatlah kepada-Nya.,Tapi disini ak berharap kau baik-baik saja..,

Hmm....
waktu ini memang terasa lama buadku.,tapi ak yakin takkan lama lagi kau akan hadir menyapaku dan mengajakku untuk melakukan shalat fardhu.
Dan sering pula kau akan menyanyakan.. " Sudah shalatkah kau sayang?"

Jodohku...aku rindu..,
Kapan kita bertemu? Begitu banyak hal yg ingin ku ceritakan kepadamu. Begitu banyak pula harapanku untuk menantikan nasihat2mu. Hati ini kosong...dan hati ini tak sabar menanti kehadiranmu yg kan membalut dan menyembuhkan luka dihatiku.

Jodohku...
apa kau jg rindu padaku? Bagaimana dengan Qur'an mu? Sudahkah kau baca diantara maghrib dan isya'? Apa yg kau pahami dari surah itu? Ceritakanlah kepadaku....Aku siap mendengarkan., dan begitu jg dengan keluh kesahmu,aku siap berbagi sayang...

Perubahan apa yg kau lakukan dari hari ke hari sayang? semakin membaikah? Tak kau sentuh kan hal-hal yg dilarang agama?
Aku berharap seperti itu...Jodohku....
disetiap langkahku dan seusai shalatku..
ku titipkan AL -Fatihah untukmu,agar kau slalu berada dijalan-Nya..

Sabar ya sayang, waktu-waktu ini bukanlah waktu yg lama..
Jangan sampai kau salah jalan sayang.,Salam rindu pula untuk orang tuamu, baik-baikah mrk?Masihkah kau jaga mereka dg kasih sayangmu?Dan sudahkah kau bersyukur??

Sayang...
nantilah aku, dgn berbagai kebaikan yg nantinya akan membawa Rahmat untuk kita, Jagalah dirimu dari hal-hal yang dilarang agama. Karna aku mencintaimu secara tulus...



Jodohku...
bersiaplah kau untuk mencintaiku scara tulus dan mau menerima segala kekuranganku...dan membenarkanku dikala ak salah.Sayang... berusahalah! Kita pasti akan sukses! Bahagiakan orang tuamu...dengan menjaga sikapmu dan tuturkatamu..

Aku yakin kau adalah orang yang sabar, orang yang cakap untuk memimpin kelak.
Jgn pernah merasa sepi..
karna aku disini masih setia menantimu, dan disini aku masih setia menjaga kehormatanku.


Sayang...
kalau siang sudah berlalu..pejamkan matamu dg buaian do'a, begitu juga ucap do'a dariku selalu menyertaimu...
Smoga ALLAH selalu menjadikan kita dijalan yang benar. AMin...


Jodohku...
Tak terasa pena ini telah banyak kui goreskan diatas kertas putih ini, yg memang benar ini adalah tanda kerinduanku kepadamu.,
Ingatlah sayang...
aku slalu ada untukmu...
Untuk itu jgn pernah kau merasa sendiri atau sepi..


Hmm...semoga kerinduanku ini akan terjawab,seiring berjalannya waktu.
Salam hormatku dan sayangku untukmu......

Wassalammu'alaikum


MUNAKAHAT


oleh Sekar Andini S ⎛⓿⎞⏝⎛⓿⎞ pada 15 Mei 2010 jam 23:25
Dengarlah pinta sederhanaku ini,
Sesungguhnya aku hanya ingin..

Menjadi ibu dari anak-anakmu,
Menjadi juru masak dari laparmu,
Menjadi juru pijit dari lelahmu,

Menjadi teman dari sepimu,
Menjadi pendengar dari keluh kesahmu,

Menjadi tangis dalam sedihmu,
Menjadi tawa dalam bahagiamu,

Menjadi penopang dalam rapuhmu,
Menjadi penyejuk dalam marahmu,

Menjadi makmum dalam sholatmu,
Menjadi pengamin dalam doamu,
Menjadi maaf dalam khilafmu,

Maka..
Peluklah aku dengan syahadatmu,
Hangatkan aku dengan solatmu,
Belailah aku dengan Shaum-mu,
Kecuplah aku dengan imanmu,
Naungi aku dengan Munakahat,

Karena aku cintamu,
Bukan nafsumu..

Sabtu, 06 November 2010

Jiwa-Jiwa yang Amanah

Setangkup harapan dititipkan, dari hati yang percaya akan amanah. Lalu senyum pun tersungging, seiring pesan yang hendak disampaikan, “aku percaya padamu”.


Dalam perjalanan, begitu banyak godaan. Kadang melenakan dan menyesaatkan. Tak mustahil setangkup harapan yan dititipkan terlupakan. Terkubur rayuan yang makin menumpuk, seiring jaman.
Tapi tidak bagi jiwa-jiwa yang amanah, setangkup harapan tidak disimpan tuk menjadi beban pundaknya, melainkan terletak kuat dihatinya, terekat kuat diingatannya, dan dijadikannya bagian dari ketulusan yang harus di emban.


Jiwa-jiwa yang amanah, adalah jiwa-jiwa yang telah menetapkan arah.  Jiwa-jiwa yang amanah, sangat paham akan alasan ditetapkannya manusia sebagai khalifah.
Pun begitu dalam kehidupan antar sesama, bahwa setangkup harapan tak boleh dimatikan. Karena kepercayaan tak mudah tuk didapatkan namun mudah tuk dihilangkan.

Jiwa-jiwa yang amanah, adalah jiwa yang mengenal Tuhannya. Semoga kita bisa.


Aku Sayang Kalian Wahai Saudariku


oleh Sekar Andini S ⎛⓿⎞⏝⎛⓿⎞ pada 26 Oktober 2010 jam 12:00
 
 
Dunia hari ini, karena hilangnya Islam dari akarnya, maka pohon yang tumbuh bukanlah pohon-pohon yang baik daunnya, apalagi bunga dan buah-buahnya. Lemah lutut menyaksikan, hari demi hari, kaum hawa semakin menjauhi bahtera Islam, yakni satu-satunya bahtera penyelamat buat umat manusia dan mereka bahkan terus-terusan merapuhkan diri sendiri dalam jahiliyah yang tiada harganya di akhirat nanti.

Aku melihat wanita hari ini, baik muslim atau tidak, menjadi dagangan dan jual beli. Papan-papan iklan yang menjadi tatapan siapa saja dipenuhi gambar-gambar wanita yang seakan-akan nilainya hanya sekeping kertas iklan billboard di pinggir jalanraya atau mungkin juga harganya cuma beberapa saat di cermin televisi semata-mata. Sedih sekali. Bukan itu saja, bahkan para muslimah pun sudah mulai kabur pandangannya dan turut serta merasa normal dengan fenomena-fenomena ini.  Kenapa perlu sampai begini? Adakah tidak terjual produk mereka sekiranya tidak meletakkan sosok tubuh wanita di dalam iklannya? Kenapa bila melibatkan soal ini, tak ada pula yang menganggapnya sebagai diskriminasi, tetapi bila muslimah disuruh menutup aurat, mereka beralasan dan mengatakan ini diskriminasi dan ketidakadilan…

Heran bukan?
Aku bertambah sedih lagi…Tadi aku meninjau-ninjau akun facebook dan bertemu page seorang sahabat lama, satu sekolah menengah dahulu…sedihnya aku bila melihatkan foto-fotonya, jika tidak karena aku tahu itu dia, dan pernah mengenalinya, sudah pasti aku menyangka dia bukan Islam…karena tidak ku lihat lagi ciri-ciri muslimah padanya…dia suatu ketika dulu di sekolah, pernah solat jamaah bersama-sama denganku,hari ini, sudah tidak lagi begitu…pakaiannya menggenangkan air mataku..aku merasakan bagai ada batu yang menyesakkan kerongkongku…aku berfikir dalam-dalam, bagaimana mungkin dunia merubah manusia sebegini rupa?  

Di manakah aku di saat dunia menyayat hatinya? Di mana aku pada ketika dia dihanyutkan jahiliyah? Bagaimana mungkin aku bisa berkata aku sedang menikmati manisnya tarbiyyah bilamana sahabat-sahabatku kini berpelukan dengan manusia berlainan jenis? Aku menangis.

Wahai kaumku, duhai wanita, kita cukup berharga.
Tahukah kalian betapa cintanya Allah kepada kita…
sehinggakan pada saat kaum musyrikin membenci sebenci-bencinya anak-anak perempuan mereka,
Allah mengangkat martabat kaum wanita dengan mentakdirkan bahawa SYAHID YANG PERTAMA dalam Islam adalah dari kalangan WANITA…Yaitu Sumayyah…

Duhai kaumku wanita, tahukah kalian betapa sayangnya Ar Rasul kepada kita…
sehinggakan Ar Rasul SAW pernah brsabda dalam sebuah hadith riwayat At Tabrani, bagaimana Rasulullah saw mengatakan bahwa seorang muslimah itu boleh menjadi lebih baik dari bidadari syurga dengan sholat, puasa dan ibadah mereka…

Oleh itu saudariku, usah biarkan diri kita diperdagangkan karena keindahan kita bukan untuk tatapan sembarangan mata.
Bukan karena siapa kita melabuhkan pakaian kita kecuali semata-mata karena Allah SWT…
karena ia tanda cinta dan syukur kita kepadaNya…
Duhai wanita, marilah kita bangun dari tidur  kita yang panjang…
ketahuilah bahawa rintihan-rintihan dan doa-doa kita senantiasa lebih didengar..
ketahuilah bahawa rahim-rahim kitalah yang akan melahirkan khalifatullah dan para syuhada’ , generasi demi generasi…

Bercita-citalah wahai saudariku…
bercita-citalah, agar dari rahim inilah akan lahir kader-kader Allah yang berjuang bermati-matian di jalanNya.
Bercita-citalah agar dari rahim inilah akan lahir pejuang-pejuang agamaNya yang seperti singa di siang hari dan seperti rahib di malam hari… dan berusahalah…
Karena fitrah hukum dunia, sesuatu yang biasa tidak bisa melahirkan sesuatu yang luar biasa…
Sahabatku, ketahuilah, aku senantiasa di sini untukmu.
Ketahuilah, aku menulis karena aku sayang padamu.
Aiyuhal akhawat,Mari sertai saff para penjunjung kebenaran…
Marilah, jangan sampai ketinggalan…


DuHai mUsliMaH...


oleh Sekar Andini S ⎛⓿⎞⏝⎛⓿⎞ pada 07 November 2010 jam 11:10
 
 
 
Duhai muslimah...
dirimu sehalus dan selembut ciptaan...
dihiasi kelembutan dan sifat keibuan...
takut dan malu perisai diri..
tiada diberi pada lelaki sifatmu itu..
tetesan airmatamu yang jernih...
membuktikan kehalusan fitrah duniawi...

Duhai muslimah..
tabahkan hatimu menempuhi ujian...
tenangkanlah dirimu dalam kesedihan...
ridhailah segala ketentuan...
semua yang berlaku adalah suratan...
menguji keimanan setiap insan...
tanpa ujian tiada kekuatan...
kekuatan lahir dari ujian...

Duhai muslimah...
usah menangisi setiap kesusahan...
usah melampaui dengan kesenangan...
usah berbangga dengan setiap kejayaan...
usah kecewa dengan kegagalan...
usah menggerutu setiap kejadian...
usah meratapi dengan kesedihan...
usah malu dengan kekurangan...
karena semua itu hanyalah ujian...
menguji seteguh mana keimanan...

Duhai muslimah...
pertahankan dirimu dari godaan syaitan...
menjerat manusia ke lembah kehinaan...
itulah sumpah syaitan di hadapan ALLAH...
membinasakan keturunan Adam dan Hawa habis-habisan. 

Rabu, 27 Oktober 2010

Aku Hanya Seorang Hamba-Mu, Ya Rabb...

oleh Sekar Andini S ⎛⓿⎞⏝⎛⓿⎞ pada 08 Oktober 2010 
 
 
 
Allahu Rabbi,,,,

inginku untuk meneladani ummat-ummat terdahulu...
Para hamba yang menunduk taat kepada-Mu...

Allahu Rabbi, aku sangat malu ketika kembali kepada-Mu dengan segala masalah duniaku dan segala keluh kesahku pada-Mu....
tapi, aku tidaklah memiliki tempat terbaik untuk bergantung, memohon dan meminta pertolongan selain kepada-Mu...
hanya Engkaulah yang selalu setia mendengarkan segala keluh kesahku, membiarkan aku menumpahkan semua air mataku, dan mengadu kepada-Mu sejadi-jadinya...
hanya Engkaulah yang tak pernah bosan mendengar pintaku yang itu-itu saja...
hanya Engkaulah yang memberikan segala yang terbaik untukku...
menghiburku dengan segala kenikmatan dari sisi-Mu...
menyapu air mataku dengan janji surga-Mu jika aku mau bersabar sejenak....

Kemudian ku sadari ya, Allah...

Aku tidaklah setegar Asiyah binti Muzahim, yang menyembunyikan keimanannya kepada-Mu dari seorang manusia yaitu suaminya yang menuhankan dirinya, Fir'aun...

Aku juga tidaklah sekuat dan seberani Masyitoh yang tetap mengagungkan-Mu meski suami dan anak-anaknya satu persatu mati di hadapannya atas kekejaman Fir'aun dan makamnya menebarkan aroma keharuman dalam surga-Mu....

Aku juga tidaklah setegar Siti Hajar yang rela ditinggalkan Nabi Ibrahim as di padang pasir seorang diri tanpa bekal yang cukup dengan menggendong bayi Ismail as yang masih merah...

Kesabarannya mencari sumber mata air untuk menyelamatkan hidup putranya, seorang diri berlari antara bukit Safa dan Marwah...
hingga Engkau menolongnya dengan air zam-zam....

Aku juga tidaklah sesuci Maryam yang menyerahkan hidupnya untuk mengabdi kepada-Mu di Baitul Maqdis...
Yang tak tersentuh oleh lelaki manapun dari makhluk-Mu, namun dengan kehendak-Mu dari rahimnya lahir salah satu nabi yang menyampaikan wahyu-Mu....

Aku juga tidaklah sesholehah Siti Khadijah yang sangat mencintai-Mu dan kekasih-Mu, Muhammad SAW, yang menyerahkan seluruh hartanya untuk menyiarkan Islam dan senantiasa menghibur kekasih-Mu dikala gundah...

Aku juga tidaklah secerdas 'Aisyah ra yang mendampingi Rasullullah SAW dalam menyiarkan Islam dan senantiasa menjadi kawan dalam segala rasa...

Pun aku juga tidak sezuhud Siti Fatimah Az Zahra ra yang amat patuh dan taat kepada ayahandanya... hidup sederhana tanpa gemerlap harta dunia hingga wajarlah Engkau jadikan ia penghulu surga...

Allahu Rabbi, diriku hanyalah salah satu hamba-Mu yang menunduk lemah lagi hina....
menghampiri-Mu dengan segala dosa, salah dan khilaf....
yang terkadang masih saja kurang bersyukur kepada-Mu atas segala kenikmatan yang Kau beri tanpa terhitung lagi jumlahnya...
yang juga masih kurang bersabar menghadapi sedikit ujian-Mu yang tidaklah seberat ujian ummat terdahulu...

Allahu Rabbi, sejujurnya aku malu...
masih sering meratap dan mengadu kepada-Mu atas segala urusan duniaku...
dan hanya sedikit lisanku meminta kepada-Mu untuk akhiratku...

Allahu Rabbi, dan aku pun malu karena kusadari kecintaanku kepada-Mu seringkali masih tidak lebih tinggi dari segala kecintaan duniawi...

Allahu Rabbi, betapa malunya aku, bahwa selama ini aku hanya merapat kepada-Mu dikala aku sedang sedih atau kenyataan tak sesuai harapanku...
lalu kemana aku ketika Engkau menghujani diriku dengan segala kenikmatan-Mu???
Kemanakah rasa syukurku kepada-Mu???
Itulah yang selalu membuatku semakin malu untuk berjumpa dengan-Mu...

Allahu Rabbi, mungkin aku selalu ingat dalam sedihku...
tapi ternyata aku tak ingat ketika suka dan bahagia menghampiriku...
kusadari, diriku masih sangat jauh untuk bisa meneladani ummat terdahulu...
dan mampukah aku untuk menjadi ahli surga-Mu??
Bimbinglah aku ya, Allah...

“Wahai Tuhan kami! Curahkanlah kesabaran atas kami dan matikanlah kami dalam keadaan muslim.” (QS. al-A’raf: 126)

“Wahai Tuhan kami! Ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dengan iman, dan janganlah Kau tanamkan di dalam hati kami kedengkian terhadap orang-orang yang beriman. Wahai Tuhan kami! Sesungguhnya Engkau Maha Pengasih dan Maha Penyayang.” (QS. al-Hasyr: 10)

Kabulkanlah Ya, Allah... amin...amin...amin ya Rabbal alamin...

Aku Ingin Mencintaimu......

oleh Sekar Andini S ⎛⓿⎞⏝⎛⓿⎞ pada 08 Oktober 2010
 
 
Aku ingin mencintaimu karena ketampananmu
menyejukkan setiap mata yang memandangnya
tapi kemudian aku bertanya
saat ketampanan itu memudar ditempuh usia
seberapa pudarkah kelak cintaku padamu?

Aku ingin mencintaimu karena sifatmu yang ceria
menjadi semangat yang menyala di dalam hati ini
tapi kemudian aku bertanya
bila keceriaan itu kelam dirundung duka
seberapa muram cintaku kan ada?

Aku ingin mencintaimu karena ramah hatimu
memberi kehangatan dalam setiap sapaanmu
tapi kemudian aku bertanya
kiranya keramahan itu tertutup kabut prasangka
seberapa mampu cintaku memendam praduga?

Aku ingin mencintaimu karena cerdasnya dirimu
membuatku yakin pada putusanmu
tapi kemudian aku bertanya
ketika kecerdasan itu berangsur hilang menua
seberapa bijak cintaku tuk tetap mengharapmu?

Aku ingin mencintaimu karena kemandirian yang kau miliki
menyematkan rasa bangga ku yang mengenalmu
tapi kemudian aku bertanya
jika di tengah itu rasa manjamu tiba menyeruak
seberapa cintaku tetap bersamamu?

Aku ingin mencintaimu karena tegarnya sikapmu
menambatkan rasa kagum pada kokohnya pertahananmu
tapi kemudian aku bertanya
andai ketegaran itu rapuh diterpa badai
seberapa kuat cintaku bertahan?

Aku ingin mencintaimu karena pengertian yang kau berikan
menumbuhkan ketenangan karena kepercayaan yang kau tanam
tapi kemudian aku bertanya
kelak pengertian itu tertelan oleh ego sesaat
seberapa ku mampu mengerti cinta ini?

Aku ingin mencintaimu karena luasnya danau kesabaranmu
menambah dalamnya rasa cinta semakin ku mengenalmu
tapi kemudian aku bertanya
mungkin kesabaran itu mencapai batas membendung kesalahanku
seberapa besar cinta mampu memaafkan?

Aku ingin mencintaimu karena karena keteguhan imanmu
bagai siradj yang benderang mengantarkan cahaya
tapi kemudian aku bertanyakala iman itu jatuh menurun
seberapa berkurang akhirnya cintaku padamu?

Aku ingin mencintaimu karena kau yang tlah kupilih
sebagai cinta yang kan kupegang sepanjang hayat
tapi kemudian aku bertanyapun hati ini tergoncang
seberapa mantap cinta ini tuk tetap setia?

Andai sejuta alasan tak cukup
untuk membuat cinta ini tetap bersama dirimu
maka biar kupinta satu alasan tuk menjaga cintaku..

Aku ingin mencintaimu karena Allah..

karena Dia kan selalu ada tuk menjaga
maka cintaku kan tetap utuh dan setia
hingga kelak, ku tak mampu lagi mencintaimu
karena cintaku berpulang pada-Nya..

*untuk dia yang ku ingin mencintainya, kata yang ingin kuucap, kupegang dan kupertahankan..

setelah walimatul ursy’..

Bismillahirrahmaanirrahiim.Aku ingin mencintaimu karena Allah..

Kamis, 14 Oktober 2010

TENTANG DIRI♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫


Aku mungkin bukanlah pelangi...

Yang mampu memberi keindahan selepas hujan...

Pun aku tak secantik bidadari yang sanggup mempesona setiap lelaki......

Dan memang bukan itu yg kuingini..

Tapi diri ini hanya berusaha untuk memberi warna yang berarti...

Tak hanya sekedar berbeda tapi juga bermakna...

Meski ku sadari...

Diri tak pernah terlepas dari salah ucap, tindak dan pemikiran...

Walau terkadang diam secara lisan...

Tapi hati dan akal tetap merasa dan berandai...

Hingga kadang terlupa dengan batasan...

Dan jatuh pada praduga dan prasangka....

Maafkan diri jika kadang berlebihan dalam merasa...

Atau terlewat dari batas ketika menduga...

Sungguh...terkadang menyadari setelahnya...

Hingga hanya sesal yang mampu dirasa..

Tapi tiada merubah apa-apa...

(Coretan di kala sedikit jenuh dengan rutinitas...Duh, Allah...ampunkan diri jika masih kurang bersyukur...)