Pages

Labels

Label

Label

Label

Label

Label

Label

Label

Label

Supported by BlogRKI

Cari Blog Ini

Rabu, 27 Oktober 2010

Aku Hanya Seorang Hamba-Mu, Ya Rabb...

oleh Sekar Andini S ⎛⓿⎞⏝⎛⓿⎞ pada 08 Oktober 2010 
 
 
 
Allahu Rabbi,,,,

inginku untuk meneladani ummat-ummat terdahulu...
Para hamba yang menunduk taat kepada-Mu...

Allahu Rabbi, aku sangat malu ketika kembali kepada-Mu dengan segala masalah duniaku dan segala keluh kesahku pada-Mu....
tapi, aku tidaklah memiliki tempat terbaik untuk bergantung, memohon dan meminta pertolongan selain kepada-Mu...
hanya Engkaulah yang selalu setia mendengarkan segala keluh kesahku, membiarkan aku menumpahkan semua air mataku, dan mengadu kepada-Mu sejadi-jadinya...
hanya Engkaulah yang tak pernah bosan mendengar pintaku yang itu-itu saja...
hanya Engkaulah yang memberikan segala yang terbaik untukku...
menghiburku dengan segala kenikmatan dari sisi-Mu...
menyapu air mataku dengan janji surga-Mu jika aku mau bersabar sejenak....

Kemudian ku sadari ya, Allah...

Aku tidaklah setegar Asiyah binti Muzahim, yang menyembunyikan keimanannya kepada-Mu dari seorang manusia yaitu suaminya yang menuhankan dirinya, Fir'aun...

Aku juga tidaklah sekuat dan seberani Masyitoh yang tetap mengagungkan-Mu meski suami dan anak-anaknya satu persatu mati di hadapannya atas kekejaman Fir'aun dan makamnya menebarkan aroma keharuman dalam surga-Mu....

Aku juga tidaklah setegar Siti Hajar yang rela ditinggalkan Nabi Ibrahim as di padang pasir seorang diri tanpa bekal yang cukup dengan menggendong bayi Ismail as yang masih merah...

Kesabarannya mencari sumber mata air untuk menyelamatkan hidup putranya, seorang diri berlari antara bukit Safa dan Marwah...
hingga Engkau menolongnya dengan air zam-zam....

Aku juga tidaklah sesuci Maryam yang menyerahkan hidupnya untuk mengabdi kepada-Mu di Baitul Maqdis...
Yang tak tersentuh oleh lelaki manapun dari makhluk-Mu, namun dengan kehendak-Mu dari rahimnya lahir salah satu nabi yang menyampaikan wahyu-Mu....

Aku juga tidaklah sesholehah Siti Khadijah yang sangat mencintai-Mu dan kekasih-Mu, Muhammad SAW, yang menyerahkan seluruh hartanya untuk menyiarkan Islam dan senantiasa menghibur kekasih-Mu dikala gundah...

Aku juga tidaklah secerdas 'Aisyah ra yang mendampingi Rasullullah SAW dalam menyiarkan Islam dan senantiasa menjadi kawan dalam segala rasa...

Pun aku juga tidak sezuhud Siti Fatimah Az Zahra ra yang amat patuh dan taat kepada ayahandanya... hidup sederhana tanpa gemerlap harta dunia hingga wajarlah Engkau jadikan ia penghulu surga...

Allahu Rabbi, diriku hanyalah salah satu hamba-Mu yang menunduk lemah lagi hina....
menghampiri-Mu dengan segala dosa, salah dan khilaf....
yang terkadang masih saja kurang bersyukur kepada-Mu atas segala kenikmatan yang Kau beri tanpa terhitung lagi jumlahnya...
yang juga masih kurang bersabar menghadapi sedikit ujian-Mu yang tidaklah seberat ujian ummat terdahulu...

Allahu Rabbi, sejujurnya aku malu...
masih sering meratap dan mengadu kepada-Mu atas segala urusan duniaku...
dan hanya sedikit lisanku meminta kepada-Mu untuk akhiratku...

Allahu Rabbi, dan aku pun malu karena kusadari kecintaanku kepada-Mu seringkali masih tidak lebih tinggi dari segala kecintaan duniawi...

Allahu Rabbi, betapa malunya aku, bahwa selama ini aku hanya merapat kepada-Mu dikala aku sedang sedih atau kenyataan tak sesuai harapanku...
lalu kemana aku ketika Engkau menghujani diriku dengan segala kenikmatan-Mu???
Kemanakah rasa syukurku kepada-Mu???
Itulah yang selalu membuatku semakin malu untuk berjumpa dengan-Mu...

Allahu Rabbi, mungkin aku selalu ingat dalam sedihku...
tapi ternyata aku tak ingat ketika suka dan bahagia menghampiriku...
kusadari, diriku masih sangat jauh untuk bisa meneladani ummat terdahulu...
dan mampukah aku untuk menjadi ahli surga-Mu??
Bimbinglah aku ya, Allah...

“Wahai Tuhan kami! Curahkanlah kesabaran atas kami dan matikanlah kami dalam keadaan muslim.” (QS. al-A’raf: 126)

“Wahai Tuhan kami! Ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dengan iman, dan janganlah Kau tanamkan di dalam hati kami kedengkian terhadap orang-orang yang beriman. Wahai Tuhan kami! Sesungguhnya Engkau Maha Pengasih dan Maha Penyayang.” (QS. al-Hasyr: 10)

Kabulkanlah Ya, Allah... amin...amin...amin ya Rabbal alamin...

Aku Ingin Mencintaimu......

oleh Sekar Andini S ⎛⓿⎞⏝⎛⓿⎞ pada 08 Oktober 2010
 
 
Aku ingin mencintaimu karena ketampananmu
menyejukkan setiap mata yang memandangnya
tapi kemudian aku bertanya
saat ketampanan itu memudar ditempuh usia
seberapa pudarkah kelak cintaku padamu?

Aku ingin mencintaimu karena sifatmu yang ceria
menjadi semangat yang menyala di dalam hati ini
tapi kemudian aku bertanya
bila keceriaan itu kelam dirundung duka
seberapa muram cintaku kan ada?

Aku ingin mencintaimu karena ramah hatimu
memberi kehangatan dalam setiap sapaanmu
tapi kemudian aku bertanya
kiranya keramahan itu tertutup kabut prasangka
seberapa mampu cintaku memendam praduga?

Aku ingin mencintaimu karena cerdasnya dirimu
membuatku yakin pada putusanmu
tapi kemudian aku bertanya
ketika kecerdasan itu berangsur hilang menua
seberapa bijak cintaku tuk tetap mengharapmu?

Aku ingin mencintaimu karena kemandirian yang kau miliki
menyematkan rasa bangga ku yang mengenalmu
tapi kemudian aku bertanya
jika di tengah itu rasa manjamu tiba menyeruak
seberapa cintaku tetap bersamamu?

Aku ingin mencintaimu karena tegarnya sikapmu
menambatkan rasa kagum pada kokohnya pertahananmu
tapi kemudian aku bertanya
andai ketegaran itu rapuh diterpa badai
seberapa kuat cintaku bertahan?

Aku ingin mencintaimu karena pengertian yang kau berikan
menumbuhkan ketenangan karena kepercayaan yang kau tanam
tapi kemudian aku bertanya
kelak pengertian itu tertelan oleh ego sesaat
seberapa ku mampu mengerti cinta ini?

Aku ingin mencintaimu karena luasnya danau kesabaranmu
menambah dalamnya rasa cinta semakin ku mengenalmu
tapi kemudian aku bertanya
mungkin kesabaran itu mencapai batas membendung kesalahanku
seberapa besar cinta mampu memaafkan?

Aku ingin mencintaimu karena karena keteguhan imanmu
bagai siradj yang benderang mengantarkan cahaya
tapi kemudian aku bertanyakala iman itu jatuh menurun
seberapa berkurang akhirnya cintaku padamu?

Aku ingin mencintaimu karena kau yang tlah kupilih
sebagai cinta yang kan kupegang sepanjang hayat
tapi kemudian aku bertanyapun hati ini tergoncang
seberapa mantap cinta ini tuk tetap setia?

Andai sejuta alasan tak cukup
untuk membuat cinta ini tetap bersama dirimu
maka biar kupinta satu alasan tuk menjaga cintaku..

Aku ingin mencintaimu karena Allah..

karena Dia kan selalu ada tuk menjaga
maka cintaku kan tetap utuh dan setia
hingga kelak, ku tak mampu lagi mencintaimu
karena cintaku berpulang pada-Nya..

*untuk dia yang ku ingin mencintainya, kata yang ingin kuucap, kupegang dan kupertahankan..

setelah walimatul ursy’..

Bismillahirrahmaanirrahiim.Aku ingin mencintaimu karena Allah..

Kamis, 14 Oktober 2010

TENTANG DIRI♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫


Aku mungkin bukanlah pelangi...

Yang mampu memberi keindahan selepas hujan...

Pun aku tak secantik bidadari yang sanggup mempesona setiap lelaki......

Dan memang bukan itu yg kuingini..

Tapi diri ini hanya berusaha untuk memberi warna yang berarti...

Tak hanya sekedar berbeda tapi juga bermakna...

Meski ku sadari...

Diri tak pernah terlepas dari salah ucap, tindak dan pemikiran...

Walau terkadang diam secara lisan...

Tapi hati dan akal tetap merasa dan berandai...

Hingga kadang terlupa dengan batasan...

Dan jatuh pada praduga dan prasangka....

Maafkan diri jika kadang berlebihan dalam merasa...

Atau terlewat dari batas ketika menduga...

Sungguh...terkadang menyadari setelahnya...

Hingga hanya sesal yang mampu dirasa..

Tapi tiada merubah apa-apa...

(Coretan di kala sedikit jenuh dengan rutinitas...Duh, Allah...ampunkan diri jika masih kurang bersyukur...)