Dunia hari ini, karena hilangnya Islam dari akarnya, maka pohon yang tumbuh bukanlah pohon-pohon yang baik daunnya, apalagi bunga dan buah-buahnya. Lemah lutut menyaksikan, hari demi hari, kaum hawa semakin menjauhi bahtera Islam, yakni satu-satunya bahtera penyelamat buat umat manusia dan mereka bahkan terus-terusan merapuhkan diri sendiri dalam jahiliyah yang tiada harganya di akhirat nanti.
Aku melihat wanita hari ini, baik muslim atau tidak, menjadi dagangan dan jual beli. Papan-papan iklan yang menjadi tatapan siapa saja dipenuhi gambar-gambar wanita yang seakan-akan nilainya hanya sekeping kertas iklan billboard di pinggir jalanraya atau mungkin juga harganya cuma beberapa saat di cermin televisi semata-mata. Sedih sekali. Bukan itu saja, bahkan para muslimah pun sudah mulai kabur pandangannya dan turut serta merasa normal dengan fenomena-fenomena ini. Kenapa perlu sampai begini? Adakah tidak terjual produk mereka sekiranya tidak meletakkan sosok tubuh wanita di dalam iklannya? Kenapa bila melibatkan soal ini, tak ada pula yang menganggapnya sebagai diskriminasi, tetapi bila muslimah disuruh menutup aurat, mereka beralasan dan mengatakan ini diskriminasi dan ketidakadilan…
Heran bukan?
Aku bertambah sedih lagi…Tadi aku meninjau-ninjau akun facebook dan bertemu page seorang sahabat lama, satu sekolah menengah dahulu…sedihnya aku bila melihatkan foto-fotonya, jika tidak karena aku tahu itu dia, dan pernah mengenalinya, sudah pasti aku menyangka dia bukan Islam…karena tidak ku lihat lagi ciri-ciri muslimah padanya…dia suatu ketika dulu di sekolah, pernah solat jamaah bersama-sama denganku,hari ini, sudah tidak lagi begitu…pakaiannya menggenangkan air mataku..aku merasakan bagai ada batu yang menyesakkan kerongkongku…aku berfikir dalam-dalam, bagaimana mungkin dunia merubah manusia sebegini rupa?
Di manakah aku di saat dunia menyayat hatinya? Di mana aku pada ketika dia dihanyutkan jahiliyah? Bagaimana mungkin aku bisa berkata aku sedang menikmati manisnya tarbiyyah bilamana sahabat-sahabatku kini berpelukan dengan manusia berlainan jenis? Aku menangis.
Wahai kaumku, duhai wanita, kita cukup berharga.
Tahukah kalian betapa cintanya Allah kepada kita…
sehinggakan pada saat kaum musyrikin membenci sebenci-bencinya anak-anak perempuan mereka,
Allah mengangkat martabat kaum wanita dengan mentakdirkan bahawa SYAHID YANG PERTAMA dalam Islam adalah dari kalangan WANITA…Yaitu Sumayyah…
Duhai kaumku wanita, tahukah kalian betapa sayangnya Ar Rasul kepada kita…
sehinggakan Ar Rasul SAW pernah brsabda dalam sebuah hadith riwayat At Tabrani, bagaimana Rasulullah saw mengatakan bahwa seorang muslimah itu boleh menjadi lebih baik dari bidadari syurga dengan sholat, puasa dan ibadah mereka…
Oleh itu saudariku, usah biarkan diri kita diperdagangkan karena keindahan kita bukan untuk tatapan sembarangan mata.
Bukan karena siapa kita melabuhkan pakaian kita kecuali semata-mata karena Allah SWT…
karena ia tanda cinta dan syukur kita kepadaNya…
Duhai wanita, marilah kita bangun dari tidur kita yang panjang…
ketahuilah bahawa rintihan-rintihan dan doa-doa kita senantiasa lebih didengar..
ketahuilah bahawa rahim-rahim kitalah yang akan melahirkan khalifatullah dan para syuhada’ , generasi demi generasi…
Bercita-citalah wahai saudariku…
bercita-citalah, agar dari rahim inilah akan lahir kader-kader Allah yang berjuang bermati-matian di jalanNya.
Bercita-citalah agar dari rahim inilah akan lahir pejuang-pejuang agamaNya yang seperti singa di siang hari dan seperti rahib di malam hari… dan berusahalah…
Karena fitrah hukum dunia, sesuatu yang biasa tidak bisa melahirkan sesuatu yang luar biasa…
Sahabatku, ketahuilah, aku senantiasa di sini untukmu.
Ketahuilah, aku menulis karena aku sayang padamu.
Aiyuhal akhawat,Mari sertai saff para penjunjung kebenaran…
Marilah, jangan sampai ketinggalan…
Aku melihat wanita hari ini, baik muslim atau tidak, menjadi dagangan dan jual beli. Papan-papan iklan yang menjadi tatapan siapa saja dipenuhi gambar-gambar wanita yang seakan-akan nilainya hanya sekeping kertas iklan billboard di pinggir jalanraya atau mungkin juga harganya cuma beberapa saat di cermin televisi semata-mata. Sedih sekali. Bukan itu saja, bahkan para muslimah pun sudah mulai kabur pandangannya dan turut serta merasa normal dengan fenomena-fenomena ini. Kenapa perlu sampai begini? Adakah tidak terjual produk mereka sekiranya tidak meletakkan sosok tubuh wanita di dalam iklannya? Kenapa bila melibatkan soal ini, tak ada pula yang menganggapnya sebagai diskriminasi, tetapi bila muslimah disuruh menutup aurat, mereka beralasan dan mengatakan ini diskriminasi dan ketidakadilan…
Heran bukan?
Aku bertambah sedih lagi…Tadi aku meninjau-ninjau akun facebook dan bertemu page seorang sahabat lama, satu sekolah menengah dahulu…sedihnya aku bila melihatkan foto-fotonya, jika tidak karena aku tahu itu dia, dan pernah mengenalinya, sudah pasti aku menyangka dia bukan Islam…karena tidak ku lihat lagi ciri-ciri muslimah padanya…dia suatu ketika dulu di sekolah, pernah solat jamaah bersama-sama denganku,hari ini, sudah tidak lagi begitu…pakaiannya menggenangkan air mataku..aku merasakan bagai ada batu yang menyesakkan kerongkongku…aku berfikir dalam-dalam, bagaimana mungkin dunia merubah manusia sebegini rupa?
Di manakah aku di saat dunia menyayat hatinya? Di mana aku pada ketika dia dihanyutkan jahiliyah? Bagaimana mungkin aku bisa berkata aku sedang menikmati manisnya tarbiyyah bilamana sahabat-sahabatku kini berpelukan dengan manusia berlainan jenis? Aku menangis.
Wahai kaumku, duhai wanita, kita cukup berharga.
Tahukah kalian betapa cintanya Allah kepada kita…
sehinggakan pada saat kaum musyrikin membenci sebenci-bencinya anak-anak perempuan mereka,
Allah mengangkat martabat kaum wanita dengan mentakdirkan bahawa SYAHID YANG PERTAMA dalam Islam adalah dari kalangan WANITA…Yaitu Sumayyah…
Duhai kaumku wanita, tahukah kalian betapa sayangnya Ar Rasul kepada kita…
sehinggakan Ar Rasul SAW pernah brsabda dalam sebuah hadith riwayat At Tabrani, bagaimana Rasulullah saw mengatakan bahwa seorang muslimah itu boleh menjadi lebih baik dari bidadari syurga dengan sholat, puasa dan ibadah mereka…
Oleh itu saudariku, usah biarkan diri kita diperdagangkan karena keindahan kita bukan untuk tatapan sembarangan mata.
Bukan karena siapa kita melabuhkan pakaian kita kecuali semata-mata karena Allah SWT…
karena ia tanda cinta dan syukur kita kepadaNya…
Duhai wanita, marilah kita bangun dari tidur kita yang panjang…
ketahuilah bahawa rintihan-rintihan dan doa-doa kita senantiasa lebih didengar..
ketahuilah bahawa rahim-rahim kitalah yang akan melahirkan khalifatullah dan para syuhada’ , generasi demi generasi…
Bercita-citalah wahai saudariku…
bercita-citalah, agar dari rahim inilah akan lahir kader-kader Allah yang berjuang bermati-matian di jalanNya.
Bercita-citalah agar dari rahim inilah akan lahir pejuang-pejuang agamaNya yang seperti singa di siang hari dan seperti rahib di malam hari… dan berusahalah…
Karena fitrah hukum dunia, sesuatu yang biasa tidak bisa melahirkan sesuatu yang luar biasa…
Sahabatku, ketahuilah, aku senantiasa di sini untukmu.
Ketahuilah, aku menulis karena aku sayang padamu.
Aiyuhal akhawat,Mari sertai saff para penjunjung kebenaran…
Marilah, jangan sampai ketinggalan…
0 komentar:
Posting Komentar